Anak Pengungsi Aleppo Ini Terbitkan Buku Penderitaan Anak-anak dalam Kepungan Tentara Suriah

TURKI (KBK) – Masih ingat Bana al-Abed, anak kecil berusia 7 tahun, yang berkicau tentang pengepungan dari Aleppo, Suriah tahun 2016. Saat itu ia menyatakan; @AlabedBana, Nama saya Bana, aku berusia 7 tahun. Saya berbicara kepada dunia, sekarang saya tinggal di Timur #Aleppo. Ini adalah kesempatan terakhir saya, baik hidup atau mati. – Bana di twit Pukul 16:06 dari Aleppo, tanggal 13 Desember 2016, di balas 44.145, di Retweets 36.365 orang. Al Abed memiliki 300.000 pengikut lebih di Twitter.

My name is Bana, I'm 7 years old. I am talking to the world now live from East #Aleppo. This is my last moment to either live or die. – Bana

— Bana Alabed (@AlabedBana) December 13, 2016

Sekarang, al-Abed akan menulis sebuah buku memoar yang akan mengkisahkan tentang kondisi hidupnya di bawah pengepungan, serta perjalanannya untuk mengatasinya, demikian Entertainment Weekly melaporkan.

Buku memoar itu diterbitkan oleh Simon & Schuster, akan dirilis pada musim gugur, 2017.

“Saya berharap buku saya akan membuat dunia melakukan sesuatu untuk anak-anak dan orang-orang Suriah dan membawa perdamaian ke anak-anak di seluruh dunia yang hidup dalam perang,” kata al-Abed kepada EW dalam sebuah pernyataan.

Al-Abed dan keluarganya akhirnya dapat melarikan diri Suriah pada bulan Desember dan saat ini mereka kembali membangunkehidupan mereka di Ankara, Turki. Gadis kecil ini hanya sedikit lebih tua dari konflik yang telah berlangsung enam tahun di Suriah dan telah banyak mengalami penderitaan dan trauma di Aleppo, seperti dikutip dari CNN.

“Saya punya mimpi, saya masih berada di Aleppo dan melihat serangan udara, anak-anak sekarat. Saya sangat sedih dan menangis,” ungkapnya

my video to Trump. " Mr @realdonaldtrump have u ever had no food & water for 24 hrs? Just think of refugees & the children of Syria." pic.twitter.com/qbaZGp0MvB

— Bana Alabed (@AlabedBana) February 1, 2017

Fatemah, ibu al-Abed, adalah seorang guru bahasa Inggris sebelum perang dan bertanggung jawab untuk mengelola akun twitter putrinya. Setelah al-Abed menyaksikan salah satu Film “Harry Potter”, ibunya mentweet pada penulis kisah Harry Porter itu, J.K Rowling, yang menyampaikan keinginan gadis itu untuk membaca serial kisah itu.

Dikutip dari Hutington Post, Rowling merespon dengan mengirimkan e-Book “Harry Potter”. Al-Abed kemudian membalas dengan tweet dan mengucapkan terima kasih.

Hi @jk_rowling I watched Harry Potter movie, Bana would like to read the book.- Fatemah #Aleppo

— Bana Alabed (@AlabedBana) November 21, 2016