20/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Kritik Toleransi Beragama dengan Kata Kasar di NTT, Ibu Rumah Tangga Ini Ditahan

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

KUPANG – Aparat Penyidik Subdit Cybercrime Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Prima Gaida Journalita atau PGJ (33) warga Naikoten, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Ia dituduh telah menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial Facebook yang bernada SARA dan menghujat warga NTT.

Prima Gaida Journalista, resmi ditahan Polisi dan dipindahkan ke sel tahanan wanita Mapolres Kupang Kota, pada Sabtu (13/5/2017).

Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules A. Abast S.I.K mengatakan, pelaku dipindahkan ke Mapolres Kupang Kota oleh penyidik Subdit Cybercrime Polda NTT. “Saat ini pelaku dititipkan di sel tahanan wanita Polres Kupang Kota,” ujar Jules.

Jules mengatakan, sebelum diantarkan ke Mapolres Kupang Kota pelaku di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk diperiksa kesehatannya.

Dia menghimbau, agar masyarakat mempercayakan penanganan kasus ini kepada Polda NTT. “Saya harap masyarakat tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum. Marilah kita jaga bersama situasi kamtibmas di NTT agar tetap aman, damai dan kondusif,” imbau Jules seperti dikutip dari NTT-News.

Dalam postinganya di facebook pada Rabu (10/5/2017), PGJ menulis, pandangannya tentang toleransi beragama di provinsi NTT. Dia mengkritik pihak-pihak yang menentang radikalisme di Indonesia.

“ANJING!!! NGOMONG SOAL BHINEKA, soal toleransi, tapi waktu umat Islam Papua sedang sholad Ied dan diserang dua tahun lalu kalian diam. MASIH MAU BILANG KALIAN TOLERAN!! FUCK TOLERAN. Kasih naik status sok toleransi, sok BENCI RADIKALISME!! Su ke anjing naek dia pung mai..!!,” tulisnya.

Namun ia tak kapok. Buktinya, pukul 09.36 Wita dia kembali memposting status yang membuat netizen Kota Kupang kembali marah.

“Mau bicara soal toleransi? NTT Toleransi?? Su HILANG LAMA… Meja makan kalau masih ada masakan Babi di atas meja, itu bukan toleransi. Masakan yang bukan muslim dan dihidangkan untuk muslim itu juga bukan toleransi.  Bakar sate babi di pinggir jalan dan asapnya kemana-mana hingga umat muslim hirup, itu bukan toleransi. Habis makan babi anjing terus selamat dan cium beta, itu juga bukan toleransi. #fucktoleransi #Toleransihilang,” tulisnya.

Namun setelah dihujat warga NTT, PGJ akhirnya meminta maaf lewat akun Facebook miliknya, namun Polisi tetap melanjutkan penahanan terhadap PGJ.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.