21/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Anak Terlahir Tanpa Anus Ini Akhirnya dapat Bantuan

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

SAWAHLUNTO – Muhammad Haikal (4), terlahir tanpa lubang anus (atresia ani). Warga Sungai Durian RT 01/RW 04 Desa Durian II, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto ini berharap segera mendapat solusi untuk operasi anus buatan.

Alhamdulillah, berkah Ramadan dapat dirasakan keluarga Hendro Gustian (33), ayah dari balita ini. Pemerintah Kota Sawahlunto sudah menyanggupi untuk membantu keluarga dhuafa ini.

Anak pasangan Hendro Gustian dan Yuni Af sari (32), segera menjalani operasi untuk yang kelima kalinya. Kepastian itu didapat ketika Walikota Ali Yusuf didampingi Wakil Walikota Ismed beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sawahlunto mengunjungi kediaman Gustian, Rabu (31/5).

Harapan Haikal untuk mendapatkan pengobatan lanjutan akhirnya terpenuhi, pemerintah kota akan melakukan pendampingan dan memberikan bantuan untuk proses operasi kelima yang direncanakan akan dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dalam waktu dekat ini.

“Ini sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah untuk melayani masyarakatnya. Dan Alhamdulillah kita mendapat dukungan forkopimda yang juga memberikan bantuan,” ungkap Wako Ali Yusuf.

Wako juga berharap kepada keluarga agar tetap sabar dan bersemangat demi kesembuhan Haikal, di sisi lain tetap berdoa dan beribadah karena segala sesuatunya, termasuk kesembuhan tentu atas izin Allah.

Muhammad Haikal lahir 3 Juli 2013, diketahui tidak memiliki saluran buang air besar ketika berumur dua hari. Hingga saat ini Haikal sudah mengalami menjalani operasi sebanyak empat kali, namun upaya itu belum tuntas. Operasi keempat dilakukan April 2017 lalu, pasca operasi buang air besar belum lancar.

“Umur dua hari baru tahu tidak punya anus, lalu rujuk ke Rumah Sakit, M Jamil Padang, umur tiga hari dilakukan operasi pembuatan pengeluaran sementara. Umur 15 bulan juga dilakukan operasi kedua, Umur 2,5 tahun dilanjutkan operasi yang ketiga dan keempat April 2017 lalu. Kata dokter harus dioperasi sekali lagi agar lebih baik, tapi kami sudah tidak punya apa-apa,” ungkap Yuni Afsari, bunda Haikal .

Seperti dilansir Haluan, Haikal terlahir dari keluarga kecil yang masuk kategori kurang mampu, tinggal di rumah seadanya dengan ukuran ruang 4×6 meter tanpa ada pemisah kamar. Saat ini kondisi Haikal sering mengeluh sakit karena susah BAB. Makannya juga tidak normal karena nutrisi hanya didapat melalui susu khusus.

Alhamdulillah, berkah Ramadhan,  pemerintah Sawalunto segera membantu untuk kelanjutan pengobatan Haikal.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.