Di Kecamatan Ini, Setiap yang Mau Nikah Wajib Tanam Pohon
2 min readAGAM – Apa hubungan perkawinan dengan pohon petai, jengkol dan alpukat? Kalau mau tahu datanglah ke Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Di kawasan ini, khususnya di Kecamatan Tanjung Raya, pemerintahnya baru-baru ini mengeluarkan peraturan, setiap yang akan menikah diwajibkan menanam enam pohon petai, jengkol dan alpukat.
Aturan yang aneh memang, tapi begitulah cara kawasan itu untuk menjaga keseimbangan alam dan pelestarian lingkungan.
“Dan tentunya, pohon tersebut bisa juga menjadi penghasilan keluarga baru itu nantinya, ” kata tokoh masyarakat setempat.
Peluncuran perdana program menanam pohon oleh calon pengantin ini dilakukan di KUA Kecamatan Tanjung Raya Selasa (6/6/2017). Peserta pertama diikuti sembilan orang Catin yang mendaftar untuk menikah di kantor tersebut.
Pada acara itu kepada setiap pasangan Catin diberikan enam batang bibit tanaman produktif yang buahnya diperlukan sebagai kebutuhan sehari-hari yakni jengkol,petai dan alpukat.
Menurut camat setempat,Handria Hasmi, tradisi menanam pohon bagi pengantin baru sebenarnya telah ada sejak dulu di berbagai tempat dalam kecamatan Tanjung Raya, sekarang dilestarikan kembali, tradisi ini cocok untuk pelestarian lingkungan dan penyediaan kebutuhan pangan keluarga.
Mekanisme program tanam pohon bagi Catin, saat mereka mendaftar untuk menikah diberi bibit pohon untuk ditanam pada lokasi milik sendiri dan penanamanya didokumentasikan.
“Dokumentasi itu dijadikan salah satu syarat dalam proses administrasi pernikahan dan harus dibawa saat mengikuti pembinaan pra nikah di KUA Tanjung Raya,” kata camat Handria Hasmi.
Untuk pengadaan bibit pemerintah kecamatan mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten yang telah punya lahan pembibitan untuk mendorong program Agam Menyemai.
Seperti dilansir Haluan, selain terhadap calon pengantin pemerintah kecamatan Tanjung Raya juga menjalankan program santri menanam di Pondok Pesantren Prof Buya Hamka.
