20/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Dua Tahun Dirawat di Jakarta, Akhirnya Pihak Keluarga Bawa Sumiati Pulang Kampung

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

JAKARTA – Sudah dua tahun pasein Sumiati, 33, dirawat di rumah sakit kanker Dharmais, namun kondisi Sumiati belum menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Kanker payudara (ca mammae) yang diderita Sumiati masih terus menggerogoti tubuhnya yang semakin ringkih.

Tim medis rumah sakit Dharmais, Jakarta sudah berusaha semaksimal mungkin menolong Sumiati, namun kanker yang tidak diharapkan itu semakin tidak terkendali. Karena sudah tahunan dirawat, akhirnya pihak medis di Dharmais menyarankan agar Sumiati di rawat di rumah saja (palliative care).

Mendengar penjelasan pihak rumah sakit Dharmais, Gandung Hartadi (30), suami dari Sumiati dapat memaklumi.

Namun ia tidak merencanakan merawat isterinya di rumahnya di Villa Mutiara Cikarang l Blok G.9/22 Desa Ciantra, Cikarang Selatan, Bekasi, ia malah merencanakan merawat isterinya di kampung halamannya di Yogyakarta.

“Untuk itu saya pengen isteri saya untuk dipindahkan ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Yogyakarta,” ungkap Gandung ke KBK.

Meskipun ia dan keluarga sudah bulat dan sepakat membawa Sumiati ke Yogyakarta, namun Gandung masih bingung bagaimana cara membawa isterinya ke Yogyakarta dalam kondisi sakit terbaring tak berdaya ini.

Dia butuh setidaknya ambulans yang memiliki peralatan lengkap kegawatdaruratan, seperti ada tenaga medis pendamping, oksigen, infus dan pertolongan standar pasien saat mobilisasi. Kalau menyewa ambulans 911 pastilah mahal untuk membawa isterinya ke Yogyakarta.

Untung ia mendapat kabar dari tetangganya tentang layanan ambulance Respon Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD). Ia pun mengontak tim RDK LKC DD tersebut.

“Benar, Gandung mengontak kami,” kata Mamat Ismanto, Petugas RDK LKC-DD kepada KBK.

Dikatakan Mamat, akhirnya Sumiati dipindahkan dari Dharmais ke RS Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (12/7/2017) lalu.

“Sebelumnya ditanda-tangani kesepakatan bahwa perjalanan tersebut adalah keinginan pihak keluarga dan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan di perjalanan terhadap pasien sepenuhnya sudah diikhlaskan oleh pihak keluarga. Agar tidak ada tuntut-menuntut di kemudian hari,” kata Mamat.

Selain menandatangani perjanjian, meskipun layanan ini cuma-cuma, Gandung tetap memberikan infaq sebesar Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu ) sebagai bagian kontribusi keluarga untuk oprasional ambulance selama perjalanan menuju Yogjakarta.

Sekitar Pukul 24.00 Wib, setelah administrasi selesai Pasien Sumiati dan keluarga dengan bantuan ambulan Tim RDK LKC Dompet Dhuafa, meninggalkan RS. Dharmais menuju Villa Mutiara di Cikarang Barat. Di perumahan tersebut sudah banyak tetangga yang menunggu kedatangan Sumiati, mereka ingin turut melepas kepergian Sumiati ke kampung halamannya di Yogyakarta.

Sambil berkemas dan mengambil barang -barang yang tertinggal di rumahnya, Gandung berpamitan dan memohon maaf serta memohon doa dari tetangganya agar istrinya diberikan kesembuhan .

Setelah berpamitan Tim RDK mulai perjalanan menuju RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta tepat pada Pukul 2.00 dinihari, Kamis (13/7/2017).

Dalam perjalanan, kata Mamat, Tim RDK sempat mencoba mengganti perban karena luka Sumiati sudah kotor. Sepanjang perjalanan pasien terkadang mengeluh menahan sakit yang luar biasa, sehingga Tim RDK memperlambat laju kendaraannya.

Esok harinya, Sumiati berhasil sampai ke RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan Tim RDK LKC Dompet Dhuafa meninggalkan pasien Sumiati di sana dengan seluruh do’a agar Allah SWT berkenan menyembuhkan Sumiati.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.