21/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Pengen Sembuh, Mualaf Ini Mengembara Mencari Pengobatan Sejak 2014

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

JAKARTA– Di sebuah kamar kontrakan yang berjejer rapat di lantai 2 di bilangan Jelambar, Jakarta Barat, seorang pemuda keturunan Tionghoa, Winata Wijaya (44) sedang menerima telpon dari temannya.

Disaat bersamaan, Tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Jakarta-Banten tiba di kontrakkannya ia langsung mematikan hpnya dan menyambut kedatangan TIM RDK.

Menurut ceritanya, Ia sudah 4 bulan tinggal di kontrakan itu. Sebelumnya ia ngontrak di Duren Sawit, Jakarta Timur. Kepada Tim RDK Perawat Sigit dan Mamat Ismanto mengisahkan ia masuk Islam tahun 2015 di Sulawesi dibimbing Ustad Abdurrohman.

“Saya masuk Islam karena mimpi shalat dan penyakit saya sembuh,” terangnya.

Setelah bertanya kepada Ustad, ia mengatakan itu sebuah hidayah. Akhirnya dengan bulat tekad ia meminta disahadatkan. Sayangnya tidak ada sertifikat mualafnya.

“Setelah saya masuk Islam saya dibimbing seorang mantan pastur yang sudah lebih dahulu menjadi mualaf. Barulah di saat merantau ke Bengkulu dibuatkan sertifikat masuk Islam oleh teman saya,” jelas Winata.

Ia ke Bengkulu selama 4 bulan dalam rangka berobat. Ia menderita kompresi praktur tulang belakang, ketika muda ia jatuh dari genteng saat memperbaiki rumahnya di Surabaya, 2007. Tulang punggungnya dipasang pen.

Namun setelah operasi itu, lama kelamaan kakinya mengecil, sehingga ia tidak kuat berjalan. Menurut pengakuannya, hanya beberapa meter saja ia sudah merasa lelah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. Termasuk saat ini ia harus selalu pakai popok karena sejak dioperasi ia sudah tidak bisa menahan kencing.

Untuk mengobati sakitnya, sejak 2014, ia mengembara mencari pengobatan ke Sulawesi, Gorontalo, Ternate dan ke Bengkulu selama 4 bulan, dan akhirnya ke Jakarta setahun yang lalu.

Di Jakarta ia tinggal sendiri dan untung ada teman yang mau membantu membayarkan kontrakkannya. Karena tidak semua pengobatannya bisa ditanggung BPJS, akhirnya Winata mencurahkan kondisinya melalui media sosial untuk mencari donatur.

Karena itu pulalah Tim RDK langsung datang untuk memastikan keadaannya. “Kesimpulan kita, muallaf ini layak dibantu,” ungkap Mamat tim RDK ke KBK.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.