21/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Pemerintah Tutup Pesantren Ibnu Mas’ud Bogor

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

JAKARTA – Pemerintah akhirnya menutup Pondok Pesantren Ibn Mas’ud di Bogor, Jawa Barat, karena diduga pesantren ini mengajarkan radikalisme, kata seorang juru bicara Amnesty International (AI), Rabu (20/9/2017).

“Ya, Ibnu Mas’ud tutup,” ungkap Haeril Halim, dari AI kepada Anadolu Agency.

Alghiffari Aqsa, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mengatakan, ada kekhawatiran penutupan pesantren tersebut akan membuat para siswa marah dan membuat mereka lebih radikal.

“Jika seseorang (dari Ibnu Mas’ud) diindikasikan sebagai teroris, tolong diusut,” katanya. “Tapi jangan tutup sekolahnya.”

LBH tersebut termasuk di antara beberapa institusi hak asasi manusia yang menganjurkan agar pesantren tersebut tidak ditutup.

Namun Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, mengatakan keputusan tersebut diambil setelah sebuah penyelidikan menemukan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki izin untuk beroperasi dan terkait dengan jaringan teroris.

“Ada beberapa guru di sana yang telah dideportasi karena mereka terkait dengan kelompok terlarang,” kata Alius kepada wartawan Selasa seperti dikutip Kompas.com.

“Kemudian kami menyelidiki temuannya, dan ternyata sekolah juga tidak memiliki izin operasi.”

Hatf Saiful Rasul yang berusia tiga belas tahun bergabung dengan ISIS dan terbunuh di Suriah beberapa waktu yang lalu. Hatf telah belajar di pesantren Ibnu Mas’ud selama tiga bulan.

Sedikitnya 12 orang santri dari Ibnu Mas’ud pergi ke Timur Tengah bergabung dengan ISIS atau mencoba pergi ke sana antara tahun 2013 dan 2016.

Pada bulan Agustus, seorang guru di Ibnu Mas’ud mencoba membakar spanduk merah dan putih saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, membuat warga marah yang meminta pesantren tersebut ditutup pada 17 September.

“Itu fakta (Ibnu Mas’ud terlibat dalam terorisme). Ada begitu banyak (murid dan guru) yang diindikasikan menjadi anggota ISIS,” kata Alius.

Dia mengatakan bahwa para siswa sekarang sedang dalam proses dikembalikan ke orang tua mereka.

Seperti disitat dari Anadolu, sampai dengan bulan September 2017, data Kepolisian Nasional menunjukkan setidaknya 671 orang Indonesia telah bergabung dengan ISIS, 196 di antaranya adalah anak-anak.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.