20/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

UMJ: Indonesia Darurat Balita Kekurangan Gizi

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

Jakarta – Indonesia dinilai darurat stunting (kelaparan) untuk balita. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menurunkan laporannya yang menyebutkan satu dari tiga balita di Indonesia masih mengalami stunting pada 2018. UMJ mengutip data yang dikeluarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

“Stunting merupakan indikator kegagalan pertumbuhan dan perkembangan balita pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu sejak masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan,” kata Ketua Tim Peneliti UMJ Dr. Tria Astika Endah Permatasari, SKM, MKM saat memaparkan hasi penelitiannya beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, balita stunting memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan gangguan fungsi metabolisme sehingga berisiko terhadap terjadinya berbagai penyakit degenerative pada periode kehidupan selanjutnya.

“Dibutuhkan penanganan balita stunting memerlukan upaya pencegahan sejak periode kehamilan bahkan lebih dini,” tambahnya.

Menurutnya, salah satu model intervensi yang terbukti evektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai gizi dan kesehatan reproduksi adalah Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi (EZIPRO).

“Model intervensi EZIPRO dilakukan melalui dua tahapan utama,” jelasnya.

Tahap pertama dilakukan pelatihan/Training of Trainee (TOT) fasilitator yang merupakan kader posyandu dan kader Bina Keluarga Balita (BKB) dilakukan sekitar 90 menit.

Selanjutnya pada tahapan kedua dilakukan intervensi terhadap ibu hamil yaitu selama kurang lebih 60 menit. Materi edukasi pada model intervensi EZIPRO terdiri dari tiga aspek yaitu mengenai pola asuh, gizi seimbang dan imunisasi, serta KB dan kesehatan reproduksi.

Keunggulan dari model intervensi ini adalah dilakukan melalui pendekatan psikoemosional, yaitu dengan cara meningkatkan kontrol psikologis dan emosional ibu sejak periode kehamilan sehingga dapat terbentuk ‘bonding’ ibu-bayi yang kuat dan dapat meningkatan kepercayaan diri ibu dalam pengasuhan anak terutama dalam tahapan awal kehidupan bayi yang merupakan periode ‘window of opportunity’ sebagai penentu kualitas hidup pada periode selanjutnya. (*)

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.