21/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Nurbowo Meninggal Saat Tugas Dakwah dan Kemanusiaan

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

PESISIR SELATAN – Keluarga besar Dompet Dhuafa turut berduka atas meninggalnya Nurbowo, Rabu dini hari (2/12/2020). Beliau adalah alumni Amil Dompet Dhuafa, bergabung di awal-awal berdirinya lembaga amil zakat nasional ini.

Dikutip dari laman Muara Indonesia, almarhum wafat di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, saat melakukan perjalanan tugas kemanusiaan dan dakwah. Almarhum meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak.

Saat berita ini ditulis Tim Barzah Dompet Dhuafa sedang mengurus kepulangan jenazah almarhum dari Padang ke Jakarta.

“Doa dan kenangan mengalir dari keluarga besar Dompet Dhuafa untuk beliau, insya Allah di masjid-masjid Dompet Dhuafa akan dilaksanakan shalat ghoib nanti setelah shalat zuhur,” jelas Sekretaris Dewan Syariah Dompet Dhuafa, Ustad Ahmad Fauzi Qosim.

Amil Senior Dompet Dhuafa, Hendra mengenang, “Beliau adalah salah seorang penulis buku Derap Langkah Perjuangan Dompet Dhuafa pada tahun 2000-an.”

Masih dari laman Muara Indonesia, Nurbowo lahir di Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 29 Februari 1968. Beliau menyelesaikan SMA-nya di Wonosobo sebelum masuk IPB tahun 1987 lewat Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) dan memilih belajar di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan.

Sejak di kampus, almarhum sudah aktif dalam kegiatan kampus, khususnya di organisasi keislaman mahasiswa. Mumpuni dalam bidang jurnalistik serta sangat peduli dengan isu-isu dakwah dan kemanusiaan.

Karirnya pun tak jauh dari bidang tersebut, mulai dari pemimpin redaksi Jurnal Halal LPPOM MUI, Dompet Dhuafa (DD), PT Khairul Bayan (penerbit majalah Alia dan Insani Islamic Digest), LAZ Dewan Dakwah, hingga terakhir membantu dalam kepengurusan Dewan Dakwah Islamiyah yang baru di bawah pimpinan Ustadz Dr. Adian Husaini.

Kiprahnya dalam kegiatan kemanusiaan amat mengagumkan. Almarhum terjun di hampir setiap operasi penanggulangan bencana di Indonesia.

Pada tahun 2019, almarhum menjadi ketua umum yang pertama organisasi Aksi Relawan Mandiri (ARM), sebuah badan otonom kemanusiaan Himpunan Alumni IPB. Di sini, almarhum sempat bertugas dalam misi bantuan kemanusiaan, antara lain untuk korban kebakaran hutan di Riau, gempa Ambon, hingga Aceh.

“Salah satu kekuatan almarhum adalah tulisan yang renyah, enak dibaca, tapi amat menyentuh pembaca. Belasan buku dengan topik jurnalistik, kemanusiaan, dan dakwah telah almarhum hasilkan. Ia juga seorang penyunting (editor) yang andal,” tulis Redaksi Muara Indonesia.

Di ARM, almarhum amat berdedikasi dalam tugasnya sebagai ketua umum. Ia selalu mengayomi serta mendahulukan kaderisasi dan peran kaum muda. Di bawah kepemimpinannya, ARM, yang baru menginjak usia satu tahun, sudah mampu melesat ke orbit nasional, diakui banyak lembaga kemanusiaan mitra.

Dengan wafatnya Nurbowo, Keluarga besar Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya Ketua Umum ARM, Nurbowo. Selamat jalan sang relawan.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.