20/09/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Bentrok Polisi dan Petani India yang Menuntut Pencabutan 3 UU Pertanian

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

NEW DELHI – Puluhan ribu petani India unjuk rasa ke ibu kota New Delhi. Demo ini berubah menjadi ajang kekerasan, polisi menggunakan gas air mata dan tongkat menghajar para pendemo ketika beusaha menembus barikade Polisi.

Bentrokan terjadi pada Selasa pagi (26/1/2021) saat para petani mengadakan “reli traktor” ke kota itu bertepatan dengan perayaan Hari Republik India.

Mereka menuntut pencabutan tiga undang-undang pertanian yang disahkan oleh pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi tahun lalu.

Para pengunjuk rasa menentang penembakan gas air mata dan terus berbaris di jalan raya saat mereka mengangkat slogan-slogan menentang pemerintah.

Para pendemo mengibarkan bendera warna-warni dengan berbagai warna dan memegang plakat, para petani yang memprotes berbaris dengan traktor dan berjalan kaki dari pinggiran kota, tempat mereka berkemah selama dua bulan.

“Kami tidak akan menyerah. Kami akan menang atau mati, ”tulis sebuah plakat, yang mencerminkan sentimen yang telah mendorong para petani untuk menentang undang-undang baru, yang menurut mereka akan menghancurkan mata pencaharian mereka dengan mengizinkan perusahaan swasta untuk mengontrol sektor pertanian negara yang luas.

Di perbatasan Singhu di luar New Delhi, pusat protes selama berminggu-minggu, ratusan polisi dan pasukan paramiliter terlihat membawa tongkat, senapan serbu, dan gas air mata serta meriam air bersiap menembak mereka.

Polisi memblokir beberapa rute ke ibu kota dengan barikade logam dan beton, serta truk sehingga para petani yang berbaris hanya dapat mengambil rute yang diizinkan oleh pihak berwenang.

Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (26/1/2021) tetapi para petani memutuskan untuk memasuki ibu kota lebih awal dari waktu yang diizinkan, mengakibatkan polisi melancarkan serangan gas air mata dan pentungan terhadap mereka.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.