Aktivis Anti Junta Militer Bakar Salinan Konstitusi Myanmar

YANGON – Aktivis Myanmar membakar salinan konstitusi berbingkai militer pada Kamis (1/4/2021), dua bulan setelah junta merebut kekuasaan, ketika utusan khusus PBB memperingatkan risiko pertumpahan darah karena tindakan kekerasan yang intensif terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.

Sedikitnya 20 tentara tewas dan empat truk militer hancur dalam bentrokan dengan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), salah satu kelompok pemberontak paling kuat di Myanmar, lapor berita DVB.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan juru bicara junta tidak menjawab ketika dikonfirmasi oleh Reuters.

Pesawat militer Myanmar telah mulai membom posisi kelompok lain, Serikat Nasional Karen (KNU), untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun dan ribuan penduduk desa telah melarikan diri dari rumah mereka, banyak yang lari ke Thailand.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/4/2021), Myanmar diguncang oleh protes hampir setiap hari sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari mengutip klaim penipuan yang tidak berdasar dalam pemilihan November. Suu Kyi dan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya ditahan.